Bianglala kembali memudar perlahan
Awan berarak usik cahaya bulan yg menawan
Lirih terdengar bisikan camar hantui pikiran
Rinaipun angkuh larutkan angan
Sepi merejam meneriaki malam
Buncahan rindu kini beraroma dendam
Berdiri diantara puing_puing cinta terpendam
Berserakan penuh noda yang kian menghitam
Menghapus jejak sang pengintai jahanam
Biru ,kini rangkul bingkai hati
Sendunya selimuti hari_hari yang akan terlewati
Impian indah kini enggan berbagi
Semua nada perlahan beranjak pergi
Tinggallah senyap setia temani
Entah sampai kapan semua ini kan hinggapi
Asa dihati tetap menanti mentari kembali berseri
Andai ...........
0 komentar:
Speak up your mind
Tell us what you're thinking... !